Malem sobat fisika, tahukah sobat bahwa dengan memanfaatkan
relativitas waktu kita dapat berpacu dengan waktu pergi ke masa lampau dan ke masa.
Waktu yang relatif itu adalah "berjalan", dan kita dapat berpacu dengannya. Waktu akan semakin melambat di saat kita bergerak. Ia akan menjadi semakin lambat seiring dengan bertambahnya kecepatan kita, yang artinya bahwa suatu saat nanti seorang astronot dapat hidup lebih lama di angkasa dan akan kembali ke bumi pada masa yang akan datang. Jika seseorang mampu bergerak secepat cahaya, 186,282 mil per detik, maka waktunya akan menjadi diam tak berjalan. Dan jika ia mampu bergerak lebih cepat dari cahaya maka waktunya akan menjadi melunak dan mundur, dan ia telah berhasil mendahului waktu.
Meskipun kalangan ilmuwan belum menemukan bentuk partikel yang mampu bergerak secepat atau lebih cepat dari cahaya, namun percobaan para ilmuwan telah membuktikan bahwa kecepatan gerak akan menyebabkan waktu objek yang bergerak akan menjadi lunak. Hal ini telah diprediksikan oleh Albert Einstein pada tahun
1905, ketika dia memperkenalkan konsep
relativitas waktu yang menjadi
bagian dari teori monumentalnya,
Theori of Relativity. Lebih menarik
lagi, sampai saat ini pencarian partikel yang mempunyai kecepatan
melebihi cahaya masih terus berlangsung dan mungkin ia kelak akan
menjadi pintu masuk bagi manusia ke zaman lampau sekaligus zaman yg akan
datang.
Para ilmuwan juga telah berhasil
mendemonstrasikan bahwa pada hakekatnya orang yang bepergian dengan
pesawat terbang adalah seperti sebuah kunjungan singkat ke singgasana
keremajaan. Contoh, pada thn 1972 para ilmuwan meletakkan empat jam
atomik pada sebuah pesawat yang terbang mengeliling bumi. Diluar dugaan,
dalam percobaan ini para ilmuwan menemukan gerak jarum jam di pesawat
tersebut sedikit lebih lamban dibanding gerak jarum jam di bumi. Hal ini
juga berarti, jika kita terbang mengelilingi bumi, alangkah baiknya
terbang ke arah timur untuk memperoleh keuntungan bertambahnya kecepatan
gerak yang disebabkan oleh rotasi bumi.
Percobaan diatas jelas, bahwa jarum jam telah memperlihatkan ketika kamu
kembali ke bumi lebih muda dibanding hanya tinggal di rumah, walau
hanya beberapa juta detik saja. Meski sangat kecil selisi waktunya,
percobaan tersebut telah membuktikan bahwa waktu dapat melunak. Lebih
dari itu, jam atomik juga telah menunjukkan bahwa waktu akan semakin
melunak dengan bertambahnya kecepatan.
Kalau kita mau
berimajinasi, sebuah contoh futuristik yang dapat kita nantikan adalah
sebuah pesawat ruang angkasa dengan kecepatan ultra. Bayangkan seorang
astronot yang mempunyai saudara kembar tinggal dibumi. Jika ia pergi ke
sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi dengan kecepatan separuh
cahaya, maka ia akan menempuh perjalanan selama 18 thn. Ketika kembali
ke bumi, maka secara fisik akan lebih muda 2 thn dibanding saudara
kembarnya, kasus ini dikenal dengan sebutan "twin paradox", karena waktu
diluar angkasa lebih lambat dibanding waktu di bumi. Jadi, umur
astronot tersebut adalah usia normal,
disebabkan ia ada di zona waktu yang lebih lambat dibanding waktu bumi.
Itu adalah contoh melambatnya waktu. Tentu saja, pengalaman ini masih
belum dirasakan oleh pesawat ruang angkasa manapun. Hal ini hanya
didasarkan pada sebuah proyeksi matematika murni.
Di
samping itu, kecepatan bukanlah satu-satunya faktor yg melambatkan
waktu, melainkan gravitasi juga ikut mempengaruhi waktu. Einstein telah
mendeterminasikan hal ini dalam teori relatavitasnya bahwa kekuatan
objek gravitasi mampu melengkunkan planet pada medan gravitasinya.
Ketika gravitasi melengkungkan planet, menurut Einstein, maka gravitasi
pasti juga melengkungkan waktu, karena planet dan waktu saling terkait
dan berhubungan.
Beberapa percobaan jam atomik telah
memberi pembenaran terhadap kalkulasi Einstein bahwa semakin mendekati
inti bumi, yang menjadi pusat gravitasi, maka waktu semakin lamban. Hal
ini berarti juga akan mempengaruhi lambatnya penuaan usia seseorang. Di
antara percobaan ini adalah dengan memindahkan sebuah
jam atomik dari National Bureau of Standards ke Washington, D.C. yang
lebih dekat dengan pantai, kemudian jam tersebut dipindah beberapa mil
ke tempat yang lebih tinggi, yaitu di Denver. Hasilnya adalah bahwa jam
di Denver lebih cepat, dengan beberapa selisi detik, dibanding ketika di
Washington. Hal ini semakin jelas bahwa waktu adalah relatif dan sangat
bergantungan di mana ia berada.
Dengan
ultra high speed, tidah mustahil orang akan mempunyai akses ke masa
lampau, time reversal, karena dengan kecepatan tersebut waktu akan
bergerak mundur. Namun demikian, tidak sedikit ilmuwan yang skeptis
terhadap adanya time reversal, karena hal tersebut mustahil dilakukan
manusia secara sebab maupun akibatnya. Berjalan ke masa lampau, menurut
ilmuwan skeptis, berarti akan membenarkan seseorang melakukan sesuatu
pada masa lampau yang merubah masa kini. Kalangan skeptis khawatir, jika
seseorang yang mempunyai akses ke masa lampau, maka dia melakukan
pencegahan terhadap kelahirannya sendiri.
Namun.
Kalangan ilmuwan yang open minder tetap mengakui adanya time reversal.
Mereka mengatakan bahwa time traveler yang merubah masa lampau berarti
membuka pintu sejarah alternatif, dari pada menginterfensi sejarah yang
telah kita ketahui. Contoh, jika seseorang mencegah pembunuhan Abraham
Lincoln, maka garis sejarah baru akan tercipta. Hal ini jelas terlihat
bahwa sejarah alternatif tersebut, dimana tidak ada lagi pembunuhan
Lincoln, adalah sama sekali terpisah dan adanya pembunuhan tersebut
tetap adanya. Jadi tidak ada perubahan yang akan dibuat oleh time
treveler terhadap keberadaan sejarah. Atau kemungkinan lain ialah adanya
unbreak-able law (dalam islam disebut ketetapan Allah) pada nature yang
mencegah seseorang melakukan perubahan masa lampau.
Jika
kita telah menemukan sumber energi yang mempunyai kecepatan melebihi
cahaya, kita akan mempunyai akses tidak hanya pada masa lampau melainkan
juga pada yang akan datang.
Bayangkan, bagaimana umpama seseorang melakukan perjalanan ke Spiral
Nebula di Galaksi Andromeda dengan kecepatan ultra tinggi, yang jarak
tempuhnya 1.500.000 kecepatan cahaya. Dengan kecepatan ultra, seseorang
mampu melakukan perjalanan hanya beberapa waktu saja. Jika semua
berlangsung dengan baik, maka ia kembali ke bumi pada masa 3.000.000 thn
di masa akan datang. Karena banyak waktu bumi yang telah dilewati oleh
kecepatan tersebut.
Jika kelak ditemukan ultra high
speed, akankah kita mampu menguasai energi waktu yang membolehkan kita
masuk secara singkat ke masa lampau dan masa mendatang? Jika kita
kembali ke masa lampau, akankah kita mampu merubah kesalahan kita di
masa lampau? Atau kita menggunakan pengalaman kita untuk kembali lebih
baik pada putaran waktu yang kedua? Begitu juga, jika kita mempunyai
akses ke masa mendatang, akankah kita dpat memberi prediksi atau ramalan
jitu, atau melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan yang tidak
diinginkan?
Akankah
kita mampu melakukan perjalanan singkat ke masa depan yang jauh itu,
dimana cucu-cucu kita hidup, sebagaimana seseorang yang mempercepat
kaset film, sehingga kita dapat mengetahui semua alur cerita film
tersebut, sebelum orang lain mengetahuinya. Tidak seorangpun dapat
menentang keras kemungkinan ini, karena hanya waktulah yang akan
menjawab.
Wallahu a'lam . . .
sumber: Fisika&Al-Qur'an