Thursday, August 14, 2014

Pemanfaatan Konsep Fisika dalam Olahraga

Pesta olahraga terbesar sedunia sedang ramai mencuri perhatian semua orang. Olimpiade yang tahun ini kembali diselenggarakan di kota asalnya, Athena, di Yunani ini mulai diramaikan dengan berbagai pemecahan rekor yang fantastis. Siapa sangka, ternyata rekor dunia bidang olahraga tidak hanya bergantung pada ‘otot’ belaka, tetapi justru lebih banyak dipengaruhi oleh kedahsyatan Fisika!

Cabang olahraga yang tahun ini heboh dibicarakan oleh fisikawan adalah Renang. Kenapa? Karena ada suatu perkembangan terbaru yang dapat membantu pemecahan rekor-rekor dunia renang. Perkembangan terbaru ini terutama menyangkut desain kostum renang yang digunakan oleh perenang-perenang kenamaan dunia di ajang bergengsi ini. Apa istimewanya desain kostum baru ini? Kostum-kostum ini bukan dirancang oleh perancang mode kenamaan dunia, justru kostum ini didesain oleh para ilmuwan yang setiap hari sibuk memutar otaknya menggodok konsep-konsep fisika!


Seperti kita ketahui, Renang merupakan salah satu olahraga favorit dunia. Entah kenapa, manusia begitu terobsesi untuk menaklukan dunia air ini. Mungkin ini disebabkan dunia air merupakan dunia yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Semakin ditantang, semakin semangat manusia dalam usahanya menyaingi binatang-binatang air yang sangat jago mengarungi dunia yang asing bagi manusia ini. Ternyata, manusia mulai berhasil! Tentu saja dengan bantuan Fisika!
 
Kalau kita melihat sejarah pemecahan rekor dunia renang, kita bisa melihat betapa hebatnya perenang-perenang masa kini yang bisa melampaui kecepatan tertinggi perenang-perenang zaman dulu. Ini sebenarnya didalangi oleh penggunaan konsep-konsep Fisika dalam olahraga air yang mengasyikkan ini. Bergerak maju dengan cepat di dalam air bukan urusan yang gampang, karena di dalam air, seorang perenang harus mengatasi hambatan air yang jauh lebih besar dibandingkan hambatan udara saat kita berjalan atau berlari. Coba saja berenang sejauh 1 meter di dalam air. Pasti lebih susah dibanding berlari menempuh jarak yang sama. Seorang atlit renang terlatih dapat menggunakan tenaga yang mencapai 1000 Watts tetapi hanya mendapatkan pergerakan maju sejauh 4 mph (7 km per jam). Aduh... sedih ya membayangkan begitu banyak energi yang terbuang saat berenang. Apa sih sebenarnya rahasia si lumba-lumba yang begitu gesit dan lincah mengarungi dunia yang masih belum bisa ditaklukkan manusia ini?


Rahasia pertama terletak pada bentuk badannya yang begitu ramping (streamline). Dengan bentuk badan seperti ini, lumba-lumba, hiu, dan ikan-ikan di laut bisa dengan tenang menerobos lautan yang dirasa begitu berat oleh manusia. Rahasia kedua, kulit binatang-binatang air ini ternyata sangat licin sehingga air bisa melewati permukaan kulit dengan sangat mudah. Karena air mudah mengalir (gesekan dengan permukaan kulit relatif kecil), otomatis binatang-binatang ini bisa berenang dengan mulus, dan mereka tidak pernah kelelahan saat berenang seperti manusia.


Rahasia binatang-binatang air ini berhasil dikuak oleh ilmuwan-ilmuwan pintar, dan dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan manusia untuk bergerak di dalam air. Untuk mendapatkan bentuk yang streamline, perenang berusaha mengatur posisi dan gerakannya supaya cukup ramping dan tidak banyak menyebabkan turbulensi yang bisa memperlambat laju mereka. Sewaktu akan mulai berenang, mereka biasanya berusaha untuk lompat ke kolam renang dengan sudut yang sebesar mungkin dan berusaha supaya tubuhnya menjadi cukup datar saat sudah di dalam air.



Menurut Isaac Newton, si ahli fisika legendaris itu, semua benda yang sedang bergerak dengan kecepatan tertentu akan cenderung untuk tetap bergerak dengan kecepatan yang sama jika tidak dipengaruhi gaya-gaya lain yang mengganggunya. Konsep ini disebut inersia. Jadi, perenang memanfaatkan inersia supaya mendapatkan kecepatan yang cukup saat sudah berada di dalam air. Itu sebabnya mereka tidak pernah mulai berenang dari dalam kolam, mereka selalu mulai dari sisi kolam, lalu lompat ke dalamnya.


Rahasia pertama binatang air tampaknya sudah mulai berhasil dimanfaatkan para perenang. Kini giliran rahasia keduanya yang diutak-atik para pemikir ulung di dunia. Tubuh binatang air yang sangat licin ternyata menjadi suatu keuntungan sendiri. Tapi bagaimana cara menyontek konsep ini? Masa sih, perenang harus dilumuri minyak yang berlebihan setiap kali akan terjun ke kolam? Lagipula, minyak itu pun nantinya akan luntur sehingga ini bukan pemecahan yang efektif. Ada cara lain! Para perenang biasa mencukur habis semua rambut di sekujur tubuhnya, serta mengenakan topi renang yang permukaannya licin untuk menutupi rambut di kepalanya. Wah, lucu juga ya! Para perenang profesional itu sampai rela untuk menjadi ‘botak’ supaya bisa berenang lebih cepat. Tapi apa pengaruhnya pencukuran ini? Dengan tidak adanya rambut di sekujur tubuh mereka, permukaan kulit mereka pun jadi lebih licin sehingga bisa mengurangi gesekan/hambatan air. Tapi, repot sekali ya kalau mereka harus terus mencukur seluruh tubuh setiap saat. Apa ada cara lain yang lebih praktis?


Inilah yang sedang heboh dibicarakan para ilmuwan pintar di dunia! Mereka berhasil mengembangkan rancangan baju renang yang meniru kulit hiu! Rancangan kostum ‘hiu’ ini berbeda untuk perenang wanita dan pria. Rancangannya pun berbeda untuk setiap jenis gaya renang yang berbeda. Setelah sekian lama memelototi hiu yang tampak begitu mudah mengarungi air, para ilmuwan inipun berhasil menciptakan kulit kedua bagi para perenang profesional. Dengan kostum terbaru ini mereka bisa memperbesar kecepatan renang mereka sampai 4%. Mereka menjadi ‘licin’ seperti hiu sehingga bisa meluncur dengan mulus. Peningkatan sebanyak 4% mungkin tidak terlihat begitu menakjubkan, tetapi untuk para atlet renang yang berkompetisi di Olimpiade, peningkatan ini cukup untuk membantu mereka merebut medali emas. Michael Phelps, perenang kenamaan dari Amerika, mengenakan baju renang dengan teknologi terbaru ini pada Olimpiade Athena tahun ini. Dan terbukti bahwa ia sudah berhasil mendapatkan medali emas! Ia sendiri pun mengakui bahwa saat mengenakan kostum ‘hiu’ ini ia bisa merasakan perbedaan dengan kostum-kostum renang lamanya. Jadi, Fisika ternyata sudah sukses membantu perebutan medali emas di pesta olahraga akbar ini!


Renang bukan satu-satunya cabang olahraga yang dibantu oleh Fisika. Kostum dengan teknologi baru tadi dapat pula digunakan oleh atlet-atlet yang berkompetisi dalam cabang olahraga bersepeda. Tentunya rancangannya sedikit diubah. Kalau kostum renang Michael Phelps dirancang supaya Phelps dapat meluncur dengan cepat di air, kostum atlet bersepeda dirancang supaya pemakainya dapat meluncur dengan cepat menembus udara! Ini lebih mudah karena hambatan udara lebih kecil dari hambatan air.


Kostum para atlet bukan satu-satunya yang dapat diutak-atik dalam upaya perebutan medali emas olimpiade. Dalam cabang bersepeda, misalnya, rancangan sepeda yang digunakan oleh para atlet dapat didesain menggunakan prinsip-prinsip fisika yang berkaitan dengan gerak melingkar (untuk merancang rodanya), gesekan (merancang bahan yang digunakan untuk ban sepeda), dan dinamika fluida untuk memaksimalkan bentuk streamline yang dibutuhkan untuk mengurangi gesekan/hambatan udara.
 
Ada begitu banyak yang bisa diutak-atik oleh fisika dalam perlombaan memecahkan rekor dunia ini! Semua cabang olahraga bisa menikmati kedahsyatan fisika yang membantu kekuatan otot mereka dalam upaya mencapai Citius, Altius, Fortius (Swifter, Higher, Stronger).


source: yohanessurya.com 



tag: fisika olahraga, olahraga fisika, konsep fisika olahraga, renang dalam fisika.